Artikel
Jarak Boleh Jauh, Tapi Sinyal Cinta Nggak Pernah Putus!

Pacaran LDR aja sudah susah, apalagi kalau sama-sama kuliah di ITB tapi beda kampus. Satu di Cirebon, satu di Ganesha, jaraknya memang nggak sejauh antarnegara, tapi rasanya tetap jauh kalau cuma bisa saling kirim chat dan bilang “semangat ya hari ini!” lewat layar.
Buat sebagian mahasiswa, LDR multikampus jadi semacam ujian kesabaran dan komunikasi. Di tengah padatnya jadwal kuliah, rapat himpunan, dan segudang kegiatan kampus, kadang waktu buat ketemu pacar jadi wacana belaka. “Minggu depan ketemu, yuk!” bisa berubah jadi “Yaudah lain kali aja, aku ada rapat dadakan.”
Awal Adaptasi: Kayak Jadi Maba Lagi! Nah, Kampus Mania, awal LDR itu mirip banget sama masa-masa pertama masuk kampus. Semua terasa asing, serba menyesuaikan, dan butuh waktu buat ngerti ritmenya. Yang dulu bisa ketemu tiap hari, sekarang cuma bisa chatting lewat layar aja. Tapi di sisi lain, di sanalah latihan kedewasaan dimulai, belajar percaya tanpa harus selalu hadir.
“Planning Ketemu” yang Kadang Jadi Wacana Jadwal kuliah yang bentrok, rapat dadakan, dan acara himpunan sering kali jadi alasan rencana ketemu cuma berhenti di Google Calendar. Tapi justru dari situ kelihatan siapa yang benar-benar berusaha, bukan cuma yang pintar bikin janji. Kadang, perjuangan kecil buat nyempetin waktu itu jauh lebih bermakna dari sekadar ketemu beberapa jam.
Drama-Drama Klasik: Salah Paham & Cemburu LDR tanpa drama itu kayak ospek tanpa panitia, alias nggak mungkin. Salah paham, cemburu, atau ngerasa “kok dia cuek ya?” itu hal yang manusiawi. Tapi di sinilah hubungan diuji di mana kita harus bisa saling percaya di tengah jarak dan kesibukan. Kadang bukan siapa yang salah, tapi siapa yang mau lebih dulu mengerti.
Tips and Trick Bertahan LDR Menjalani hubungan jarak jauh butuh skill khusus yang nggak diajarin di kelas manapun:
- Kesabaran premium, sabar di sini levelnya sudah bukan basic lagi, udah kayak subscription plan paling mahal di dunia percintaan. Kadang kita harus menahan diri biar nggak overthinking, biar nggak nanya “kamu sibuk ya?” setiap 10 menit.
- Kuota unlimited, eits ini bukan promosi provider ya, tapi penting banget buat para Kampus Mania yang pejuang LDR. Apalagi kalau tiap malam wajib video call, terus sinyalnya suka putus nyambung.
- Kemampuan baca chat tingkat tinggi, satu kata di chat bisa punya seribu makna. “Terserah” misalnya, artinya bisa artinya cape, ngambek, atau lagi ngetes kamu peka nggak. Makanya anak LDR tuh udah kayak Conan versi perasaan, ngulik makna dari tiga huruf doang sambil stalking story terakhir.
- Growth Mindset Mode ON, LDR itu bukan cuma soal “kapan ketemu?”, tapi lebih ke “gimana kita berkembang sambil kangen-kangenan.” Jadi kalau pasangan kamu tiba-tiba hilang karena rapat himpunan, kepanitiaan, atau lagi ngejar IPK 4, jangan langsung jadi bahan drama. Di sini kamu harus upgrade mindset: dukung dulu, curhat belakangan. Intinya, kalau dia lagi improve diri, kamu jangan stuck di zona tunggu, ikut leveling up juga biar nanti ketemunya sama-sama versi naik level.
- Atur Boundaries Biar Nggak Jadi CCTV Berjalan, LDR bukan berarti wajib laporan 24/7. Ada waktunya fokus tugas, nongkrong sama temen, atau sekadar rebahan tanpa notif bunyi ‘si Dia’. Bedain antara perhatian dan pengawasan, ya. Dependency boleh, tapi jangan sampai tiap “lagi di kampus bentar” dibalas “sama siapa? mana fotonya?”, nanti cape sendiri. Set boundary, jaga kepercayaan, biar hubungan tetap adem.
Kampus Mania, pernah nggak ngerasa hubungan tetap jalan meski jarang ketemu? Episode ini pas buat kamu. Yuk dengerin CTRL: Coba Tanya Radio Lo! Episode 4: Kehadiran: 0%, Kangen: 100% pada Rabu, 12 November 2025, pukul 19.00 – 20.00 WIB only at Sunken Court ITB Kampus Ganesha and TikTok @8ehradioitb.
Written by
Tazkia Zahra Aulia
Co-Author
Jesica Patricia
